Kamis, 22 Desember 2011

PUISI-PUISIKU ^-^

Kepompong Laut
Kulihat tubuhnya  basah
Tersisir gelombang barat yang semakin menggemuruh
Membauri tubuhmu lesuh.
Menggelimuti jiwamu yang selalu kukuh.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah              : SMP
Mata Pelajaran              : Bahasa Indonesia
Kelas                             : VII
Semester                        :  I
Alokasi Waktu                : 2 x 35 menit (1 x pertemuan )


A.    STANDAR KOMPETENSI
7. Membaca : Memahami isi berbagai teks bacaan sastra dengan membaca.

Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Indonesia

A. Latar Belakang
Pembinaan dan pengembangan bahasa merupakan usaha dan kegiatan yang dilakukan untuk memelihara dan mengembangkan bahasa Indonesia., bahasa daerah,  pengajaran bahasa asing supaya dapat memenuhi fungsi dan kedudukannya.

Pengaruh Globalisasi terhadap Bahasa dan Sastra Daerah

Sastra daerah baik lisan maupun tulisan merupakan kekayaan budaya daerah yang kelestariannya ditentukan oleh pendukung budaya daerah yang bersangkutan. Sastra daerah menyimpan nilai-nilai kedaerahan dan akan memberikan sumbangsih yang sangat besar bagi perkembangan sastra di daerah dan Indonesia pada umumnya.

Senin, 19 Desember 2011

MENGGALI NILAI-NILAI BUDAYA DALAM SIRI` NA PESSE

Judul        :  The Secret of Siri` Na Pesse.
Penulis      :  Mustari Idris Mannahao.
Penerbit    :  Pustaka Refleksi.
Cetakan    :  1, 2010
Halaman   :  195 halaman.

Memahami tentang kultur budaya untuk masa sekarang ini, seringkali dan bahkan sudah terabaikan. Apalagi ketika kita berada dalam kondisi yang membuat kita terpisahkan dan terasingkan jauh dari tempat di mana seharusnya kita menanamkan dan memahami budaya tersebut.

ANALISIS CERPEN LA RUNDUMA KARYA WAODE WULAN RATNA

1.Alur dan Pengaluran

Cerita ini mengisahkan tentang seorang gadis yang bernama Johra yang hanya hidup bersama ayahnya yang bernama Mailidun. Ayahnya ini bekerja sebagai pawang penabuh gendang pilihan setiap kali pada acara pasuo.Johra membenci ayahnya tersebut, karena ayanhnya tidak merestui hubungannya dengan kekasih yang ia sangat cintai yang bernama La Runduma.

TELAAH SAJAK “ANJING GILA” KARYA SAINI K.M

ANJING GILA
Anjingmu yang tanpa kauketahui menjadi gila
tiba-tiba menggigitmu. Lalu kauambil senapan.
Namun sebelum menarik pelatuk, ingatlah
di hatinya ia seperti dulu, sayang-setia padamu.
Barangkali kata-kataku sekali akan jadi
seperti taringnya, tajam dan berbisa.

Persoalan Kasta dalam Dua Naskah Drama Bulan Muda yang Terbenam Karya La Ode Balawa dan Ningrat Karya La Ode Sadia

Abstrak
 Tujuan penganalisisan ini adalah untuk mendapatkan pemahaman yang jelas dan menyeluruh mengenai budaya-budaya dan tradisi perjodohan atau pernikahan yang masih berkembang dalam masyarakat Buton dengan melihat bagaimana pengarang menyajikan imajinasinya dengan fonemena dan realitas yang berkembang di masyarakat dan menghubungkannya dengan budaya-budaya lain di luar masyarakat Buton

Nilai dan Moral dalam Cerita Islami

Cerita genre keagamaan atau yang dikenal juga dengan cerita relijius khususnya yang bergenre Islami dianggap sebagai cerita yang sepertinya tidak dapat lepas dari kehidupan umat muslim di dunia ini. Cerita- cerita tentang keagamaan selalu digemari sejak dulu sampai sekarang , baik dari kalangan dewasa, remaja, sampai di kalangan anak-anak dengan berbagai variasi cerita yang berdasarkan latar belakang pandangan dan  pemahaman yang berbeda tentang sisi agama Islam yang sebenarnya

Berbahasa yang Sopan dan Santun

Mau menjadi pribadi yang baik ? biasakanlah berbahasa yang sopan dan santun !
Sebelum kita memahami bahasa yang sopan dan santun  itu bagaimana, kita terlebih dahulu memahami hakikat bahasa yang sebenarnya…….
Bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi antar manusia dalam kehidupan bermasyarakat yang berupa bunyi ujar yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bahasa dalam fungsinya sebagai alat komunikasi yang keberadaannya sangat penting di masyarakat. Komunikasi melalui bahasa memungkinkan setiap orang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan fisik dan sosialnya serta untuk mempelajari kebiasaan, kebudayaan, adat-istiadat serta latar belakang masing-masing. Oleh karena itu, banyak asumsi yang menyatakan bahwa salah satu untuk bisa membaurkan diri dan memahami dengan cepat pribadi masyarakat ataupun pribadi seseorang, maka pelajari bahasanya atau pelajari dan pahami bagaimana penggunaan bahasa masyarakat atau orang tersebut.
Nah,,, setelah kita sudah memahami hakikat bahasa yang sesungguhnya, sekarang saatnya untuk memahami bahasa yang sopan dan santun itu seperti apa….

PROSES MORFOFONEMIK DAN KLASIFIKASI KATA DALAM BAHASA DAERAH BUGIS DIALEK BONE

MORFOFONEMIK BAHASA DAERAH BUGIS DIALEK BONE
1.    Prefiks ma-
1)    Tinro ( tidur)
       ma- + tinro
       ma- + ttinro( gemilasi)
       mattinro( sedang tidur)

2)    Nasu ( masak)
       Ma- + nasu
       Ma- + nnasu ( gemilasi)
       Mannasu( sedang memasak) 

3)    Sessa
       ma- + sessa
       ma- + ssessa ( gemilasi)
       massessa ( sedang mencuci)

2.    Prefiks pa-
  
1)    Meng ( pancing)
       Pa- + meng
       Pa- + mmeng
       Pammeng( pemancing)

2)    Galung ( sawah)
        Pa- + galung
        Pa- + ggalung                                                                                                                                        Paggalung( petani sawah)


KLASIFIKASI KELAS KATA DALAM BAHASA BUGIS DIALEK BONE
1.    Nomina ( kata benda)
 Ciri morfologis:
             Prefiks yang menunjukkan benda adalah prefiks (pa-)
             Kata-kata yang dibubuhi oleh awalan (pa-) adalah kata benda/ nomina.

INTERKONEKSI PIKIRAN, BAHASA, DAN KEBUDAYAAN

Abstrak : Tujuan dari  penulisan artikel ini adalah untuk mendapatkan pemahaman yang jelas dan menyeluruh mengenai interkoneksi pikiran, bahasa, dan kebudayaan. Data yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah data dari beberapa buku yang membahas tentang pikiran, bahasa, maupun buku tentang kebudayaan. Hasil dari analisis dari sejumlah buku tersebut menunjukkan bahwa dengan adanya pikiran manusia mampu mengingat dan memikirkan hal-hal atau objek yang bukan hanya objek nyata yang terjangkau oleh penglihatan namun juga objek yang berada jauh dari dirinya. Segala sesuatu dalam pikiran itu akan nampak dan diketahui  jika  semua itu diwujudkan dalam bentuk bahasa. Bahasa sebagian ditentukan oleh pikiran, kemampuan melakukan sesuatu dan faktor sosial budaya yang dimiliki oleh manusia pada umumnya. Di samping itu bahasa juga dibatasi oleh keterbatasan manusia, keterbatasan daya ingat, alat wicara, alat pendengar, serta indera yang lain.  Bahasa ditentukan oleh pikiran teknologi dan kebudayaan pemakainya. Pikiran, bahasa, dan kebudayaan merupakan tiga hal yang saling mempengaruhi.